Sabtu, 15 Oktober 2011 - 0 komentar

Qur'an & Wahyu

1.) Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Abu Jahal berkata: Ya Allah, sekiranya Alquran ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat:(aAl Anfaal:33) Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengazab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjidilharam, sampai akhir ayat Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5004
2.) Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Masud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki menghampirinya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman, ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) yang bercerita dan beranggapan bahwa tanda awan akan datang, lalu mengambil pernafasan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin akan terserang seperti penyakit selesma karenanya. Lalu Abdullah berkata sambil duduk dan dalam keadaan marah: Wahai manusia, bertakwalah kemu sekalian kepada Allah! Barang siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barang siapa yang tidak mengetahui, maka hendaklah dia mengucapkan: Allahu a`lam. Karena Dia Maha Tahu terhadap seorang di antara kamu sekalian yang mengucapkan Allahu a`lam ketika dia tidak mengetahui. Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya: Katakanlah! Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada. Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan doa: "Ya Allah, timpakanlah tujuh tahun masa sulit seperti yang menimpa kaum Nabi Yusuf". Maka mereka tertimpa satu tahun masa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu sehingga mereka memakan kulit dan bangkai karena kelaparan serta seorang di antara mereka memandang ke arah langit lalu terlihatlah olehnya segumpal awan. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya engkau datang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung tali silaturahmi sementara itu kaummu telah hampir binasa tertimpa malapetaka, maka berdoalah kepada Allah untuk keselamatan mereka. Kemudian Allah Taala berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih, sampai firman Allah tentulah kalian akan kembali (ingkar). Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan azab hari akhirat? Kemudian firman Allah yang berbunyi: Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan. Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5006
Turunnya Wahyu
1.Aisyah ra Mengatakan bahwa Harits bin hisyam ra, bertanya kepada rasulullah Saw, "Wahai rasulullah bagaimana datangnya wahyu kepada engkau ? Rasulullah saw menjawab "Kadang-kadang wahyu datang kepadaku bagaikan gemerincingnya lonceng, dan itulah yang paling berat atasku, terputus padaku dan saya telah hafal darinya tentang apa yang dikatakannya, Kadang malaikat berubah rupa sebagai seorang laki-laki datang kepadaku, lalu ia berbicara kepadaku maka saya hafal apa yang dikatakannya " Aisyah Ra berkata, Sungguh saya melihat beliau ketika turun wahyu kepada beliau pada hari yang sangat dingin  dan wahyu itu terputus dari beliau sedang dahi beliau mengalirkan keringat (HR Bukhari)
Berkumpul membaca Qur'an
1 Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. .bersabda:
"Tiada suatu kaum pun yang sama berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah - yakni masjid - sambil membaca Kitabullah dan saling bertadarus di antara mereka itu - iaitu berganti-gantian membacanya, melainkan turunlah ketenangan di atas mereka, serta mereka akan diliputi oleh kerahmatan dan diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebut-nyebutkan mereka itu kepada makhluk-makhluk yang ada di sisiNya - yakni para malaikat." (Riwayat Muslim)
Keutamaan/Anjuran beberapa Ayat Qur'an
Al-Fathihah
1 . Dari Abu Said, iaitu Rafi' bin al-Mu'alla r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Tidakkah engkau suka jikalau saya mengajarkan padamu akan seagung-agung surat dalam al-Quran sebelum engkau keluar dari masjid?" Kemudian beliau s.a.w. mengambil tanganku. Setelah kita ingin hendak keluar, saya pun berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Tuan tadi bersabda: "Sungguh-sungguh saya akan mengajarkan padamu seagung-agung surat dalam al-Quran." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Seagung-agung surah ialah Alhamdulillahi rabbil-'alamin - dan seterusnya. Itulah yang disebut Assab'ul matsani - yakni tujuh ayat banyaknya dan diulang-ulangi dua kali atau surat Alfatihah. Juga itulah yang disebut al-Quran al-'Azhim yang diberikan padaku." (Riwayat Bukhari)

2.. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Pada suatu ketika Jibril sedang duduk di sisi Nabi s.a.w., lalu mendengar suara - pintu terbuka - di atasnya, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata: "Ini adalah pintu dari langit yang dibuka pada hari ini dan tidak pernah sama sekali dibuka, melainkan pada hari ini." Kemudian turunlah dari pintu tadi seorang malaikat, lalu Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang turun ke bumi dan tidak pernah turun sama sekali, melainkan pada hari ini." Malaikat yang baru turun itu lalu memberi salam dan berkata: "Bergembiralah - hai Muhammad - dengan dua cahaya yang dikurniakan kepada Tuan dan tidak pernah dikurniakan kepada Nabi siapapun sebelum Tuan, iaitu fatihatul kitab-yakni surah al-Fatihah dan beberapa ayat penghabisan dari surat al-Baqarah. Tidaklah Tuan membaca sehuruf dari keduanya itu, melainkan Tuan akan diberi - pahala besar." (Riwayat Muslim)
Al Ikhlas
3. Dari Abu Said al-Khudri r.a., bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda mengenai surat Qulhuwallahu ahad - yakni surat al-lkhlas, iaitu: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya,sesungguhnya surat al-lkhlas itu nescayalah menyamai sepertiga al-Quran - mengenai pahala membacanya."
Dalam riwayat lain disebutkan: Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda kepada sahabat- sahabatnya: "Apakah seseorang di antara engkau semua itu akan merasa lemah -tidak kuat - untuk membaca sepertiga al-Quran dalam satu malam?" Tentu saja hal itu dirasakan berat oleh mereka dan mereka berkata: "Siapakah di antara kita semua yang kuat melakukan itu, ya Rasulullah?" Kemudian beliau s.a.w. bersabda: Qul huwallahu ahad Allahush shamad adalah sepertiga al-Quran - yakni pahala membacanya menyamai membaca sepertiga al-Quran itu." (Riwayat Bukhari)

4. Dari Abu Said al-Khudri r.a. pula bahawasanya ada seorang lelaki mendengar orang lelaki lain membaca: Qul huwallahu ahad, dan seterusnya - dan orang itu mengulang- ulanginya. Setelah datang pagi harinya, orang yang mendengar itu pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. lalu menyebutkan pada beliau s.a.w. apa yang didengarnya, seolah-olah orang ini menganggapnya sebagai amalan yang kecil saja - kurang bererti. Kemudian Rasulultah s.a.w. ber- sabda: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggamanNya, sesungguhnya surat al-lkhlas itu nescayalah menyamai - pahalanya dengan membaca - sepertiga al-Quran." (Riwayat Bukhari)

5 Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda mengenai Qul huwallahu ahad, iaitu: "Sesungguhnya surat ini adalah menyamai - pahalanya dengan membaca - sepertiga al-Quran." (Riwayat Muslim)

6. Dari Anas r.a. bahawasanya ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya senang sekali pada surat ini, iaitu Qul huwallahu ahad. Lalu beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya kecintaanmu pada surat itu akan dapat memasukkan engkau dalam syurga." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Imam Bukhari juga meriwayatkannya dalam kitab shahihnya sebagai ta'liq.

An-naas & Al Falak
7. Dari 'Uqbah bin 'Amir r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Adakah engkau mengetahui beberapa ayat yang diturunkan malam ini? Benar-benar tidak ada sama sekali yang seumpama dengan itu, iaitu surat Qul a'udzu birabbil falaq dan surat Qul a'udzu birabbin nas." (Riwayat Muslim)
8 Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. dahulunya selalu berta'awwudz - mohon perlindungan kepada Allah - dari gangguan jin dan mata manusia, sehingga turunlah dua surat mu'awwidzah - iaitu surat-surat Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbin nas. Setelah kedua surat itu turun, lalu beliau s.a.w. mengambil keduanya itu saja - mengamalkannya - dan meninggalkan yang lain-lainnya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
Surah Al Mulk
9. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setengah dari al- Quran itu ada sebuah surat yang jumlah ayatnya ada tiga puluh buah. Surat itu dapat memberikan syafaat kepada seseorang - jikalau ia membacanya - sehingga orang itu diampuni, iaitu surat Tabarakal ladzi biyadihil mulk - yakni surat al-Mulk." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Al Baqarah
10. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat al-Baqarah di waktu malam - iaitu ayat Aamanar rasulu sampai akhir surat, maka kedua ayat itu mencukupinya." (Muttafaq 'alaih)
11. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua menjadikan rumah-rumahmu itu sebagai kuburan - yakni tidak pernah bersembahyang sunnah atau membaca al-Quran di dalamnya, sehingga sunyi-sunyi saja dari ibadat. Sesungguhnya syaitan itu lari dari rumah yang di dalamnya itu dibacakan surat al-Baqarah." (Riwayat Muslim)

Ayat Qursi
12. Dari Ubay bin Ka'ab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abul Mundzir, adakah engkau mengetahui, ayat manakah dari Kitabullah - yakni al-Quran - yang ada besertamu itu yang teragung?" Saya lalu menjawab: "Yaitu Allahu la ilaha ilia huwal hayyul qayyum, yakni ayat al-Kursi. Beliau s.a.w. lalu menepuk-nepuk dadaku dan bersabda: "Semoga engkau mudah memperoleh ilmu, hai Abul Mundzir." Beliau s.a.w. mendoakan demikian kerana benar sekali apa yang diucapkan itu. (Riwayat Muslim)

13. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya diserahi oleh Rasulullah s.a.w. untuk menjaga sesuatu dari hasil zakat Ramadhan-yakni zakat fitrah. Kemudian datanglah padaku seorang pendatang, Segeralah ia mulai mengambil makanan itu - sepenuh tangannya lalu diletakkan dalam wadah. Saya lalu menahannya terus berkata: "Sungguh- sungguh engkau akan saya hadapkan kepada Rasulullah s.a.w." Orang itu berkata: "Sesungguhnya saya ini adalah seorang yang sangat memerlukan dan saya mempunyai tanggungan keluarga banyak serta saya mempunyai hajat yang sangat sekali -maksudnya amat fakirnya. Setelah itu ia pun saya lepaskan - dengan membawa makanan secukupnya. Pada pagi harinya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abu Hurairah, apakah yang dikerjakan oleh tawananmu - yakni orang yang kau pegang - tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, ia mengadukan bahawa ia mempunyai keperluan serta keluarga, lalu saya belas-kasihan padanya, maka dari itu saya lepaskan sekehendak jalannya - yakni sesuka hatinya pergi." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sebenarnya saja orang itu telah berdusta padamu dan ia akan terus mengambil makanan lalu saya tangkaplah ia, kemudian saya berkata:
"Kini sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w. dan ini adalah yang terakhir, kerana untuk ketiga kalinya engkau datang, sedang engkau memastikan tidak akan datang, tetapi engkau datang lagi." Orang itu lalu berkata: "Biarkanlah aku - yakni supaya engkau lepaskan saja, sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa kalimat padamu yang dengannya itu Allah akan memberikan kemanfaatan padamu."
Saya berkata: "Apakah kalimat-kalimat itu." la menjawab: "Jikalau engkau hendak menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi, kerana sesungguhnya saja - kalau itu engkau baca, engkau akan senantiasa didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan engkau tidak akan didekati oleh syaitan sehingga engkau berpagi-pagi." Akhirnya orang itu saya lepaskan lagi sekehendak jalannya. Saya berpagi-pagi, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: "Apakah yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya menjawab: "la menyangka bahawa ia telah mengajarkan padaku beberapa kalimat yang dengannya itu Allah akan kembali lagi." Jadi saya mengetahui bahawa ia akan kembali kerana begitulah sabda Rasulullah s.a.w. Selanjutnya saya terus mengintipnya, tiba-tiba ia kembali lagi dan segera saja mengambil makanan lagi, lalu saya berkata: "Sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah s.a.w." Ia berkata: "Biarkanlah saja - sekali ini, sebab sesungguhnya saya adalah seorang yang amat membutuhkan dan saya mempunyai banyak keluarga yang menjadi tanggungan saya. Saya tidak akan kembali lagi." Sekali lagi saya menaruh belas-kasihan padanya, lalu saya lepaskan sekehendak jalannya. Pagi-pagi menjelma, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda padaku: "Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya berkata: "la mengadukan lagi bahawa ia amat memerlukan dan mempunyai banyak tanggungan keluarga, maka dari itu saya belas-kasihan padanya dan saya lepaskanlah sekehendak jalannya." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya ia berkata dusta padamu dan ia akan kembali lagi." Saya mengintipnya untuk ketiga kalinya. la datang dan memberikan kemanfaatan padaku, lalu saya lepaskanlah ia menurut sekehendak jalannya."
Beliau s.a.w. bertanya: "Apakah kalimat-kalimat itu?" Saya menjawab: "la berkata kepada saya: "Jikalau engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi sejak dari permulaannya sehingga engkau habiskan ayat itu sampai selesai, iaitu: Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum." la melanjutkan katanya kepada saya: "Jikalau itu engkau baca, maka engkau selalu akan didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan syaitan tidak akan mendekat padamu sehingga engkau berpagi-pagi." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya ia telah berkata benar padamu - yakni kalau membaca ayat al- Kursi, maka akan terus mendapat penjagaan dari Allah, tetapi orang itu sendiri sebenarnya adalah pendusta besar. Adakah engkau mengetahui, siapakah yang engkau ajak bicara selama tiga malam berturut-turut itu?" Saya menjawab: "Tidak." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Itu adalah syaitan." (Riwayat Bukhari)

Keterangan:

Ayat al-Kursi yang dimaksudkan dalam Hadis di atas ialah sebagaimana yang tercantum di bawah ini dan sebelum membaca ayat tersebut, sebaiknya membaca Ta'awwudz dulu iaitu: A'udzu billahu minasy syatthanir rajiim, selanjutnya barulah membaca ayat al-Kursi yang tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 255, bunyinya:

"Allah yang tiada Tuhan selain Dia itu, adalah Maha Hidup serta Berdiri sendiri - yakni tidak memerlukan kepada yang selainNya. Dia tidak akan dihinggapi oleh rasa mengantuk dan tidak pula pernah tidur. BagiNya adalah semua yang ada di langit dan di bumi. Dia Maha Mengetahui apa saja pun yang ada di muka mereka - yakni seluruh makhluk - dan apa saja yang ada di belakangnya. Siapakah yang kiranya dapat memberikan syafaat - pertoiongan - di sisiNya - baik sewaktu di dunia ataupun di akhirat nanti - melainkan dengan izinNya? Kursinya - yakni kerajaanNya - adalah meluas pada seluruh langit dan bumi dan Dia tidak akan tersibukkan dalam
memelihara keduanya - langit dan bumi - itu, kerana Dia adalah Maha Tinggi serta Agung."



Al Kahfi
15. Dari Abuddarda' r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia terjaga dari gangguan Dajjal." Dalam riwayat lain disebutkan: "Dari akhir surat al-Kahfi." (Riwayat Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar