Minggu, 16 Oktober 2011 - 0 komentar

Masjid

Keutamaan Masjid
1.) Dari abu hurairah, dari nabi saw beliau bersabda,"Siapa saja  yang pergi ke masjid di pagi hari maupun sore hari.Alloh menyediakan hidangan surga baginya , sepanjang pagi maupun sore (HR bukhari dan muslim)

2.) Dari jabir ra. ia berkata ; orang -orang bani salimah ingin berpindah rumah dekat dengan masjid , kemudia kabar itu terdengar  rasulullah saw, maka beliau bersabda kepada mereka "aku mendengar bahwa kaian ingin pindah tempat dekat dengan masjid ? mereka menjawab" benar wahai rasulullah kami ingin pindah dekat dengan masjid " beliau bersabda" wahai bani salimah  tetaplah kamu di rumahmu yang sekarang karena bekas langkahmu akan dicatat, tetaplah kamu di rumahmu yang sekarang karena bekas langkahmu akan dicatat, (HR Muslim)

3.) Dari annas ra ia berkata ; nabi saw masuk ke dalam masjid dan menemukan tali yang terpasang memanjang antara dua tiang, beliau lantas bertanya ' tali apakah ini? para sahabat menjawab , Zainab yang memasangnya. dan dipergunakan tali itu sebagai pegangan bila terasa sapai dalam shalatnya, Nabi saw bersabda; "lepaskanlah tali itu, jika diantara kalian  salat dalam keadaan segar, jika merasa capai tidurlah (Hr Bukhari dan muslim)

Meludah Dalam Masjid
1.Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Berludah di masjid adalah suatu kesalahan, sedang dendanya kesalahan tadi ialah menimbun ludah tersebut." (Muttafaq alaih)
2. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Rasulullah s.a.w. melihat hingus atau ludah atau dahak di dinding Ka'bah, lalu beliau s.a.w. menggaruknya." (Muttafaq 'alaih)
Kencing Dalam Masjid
1. Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya masjid- masjid ini tidak patut untuk melakukan sesuatu dari kencing ini dan tidak patut pula untuk membuang kotoran. Hanyasanya masjid itu adalah untuk berzikir kepada Allah Ta'ala dan membaca al-Quran." Atau semacam di atas itulah yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. (Riwayat Muslim)
Larangan dalam Masjid
1. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa mendengar seseorang yang menanyakan - mencari - sesuatu benda yang hilang dalam masjid, maka hendaklah ia mengucapkan: "Semoga Allah tidak mengembalikan apa-apa yang hilang itu kepadamu, sebab sesungguhnya masjid itu tidaklah didirikan untuk keperluan itu." (Riwayat Muslim)
2. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau semua melihat seseorang menjual atau membeli - yakni berjual beli - dalam masjid, maka katakanlah: "Semoga Allah tidak memberikan keuntungan pada daganganmu." Juga jikalau engkau semua melihat ada orang yang menanyakan - mencari -sesuatu yang hilang, maka katakanlah: "Semoga Allah tidak mengembalikan sesuatu yang hilang itu padamu." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
3. Dari Buraidah r.a. bahawasanya ada seorang lelaki menanyakan - sesuatu yang hilang - di masjid, lalu ia berkata: "Siapakah yang dapat menunjukkan kepada saya unta merah - yang menjadi miliknya? Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Semoga engkau tidak dapat menemukannya lagi. Hanyasanya masjid itu didirikan untuk keperluan sebabnya ia didirikan." Yakni untuk ibadat dan keperluan Iain-Iain yang berhubungan dengan keagamaan. (Riwayat Muslim)
4. Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya lelaki r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. melarang dari berjual beli di dalam masjid dan kalau sesuatu yang hilang itu ditanyakan - yakni dicari dengan menanya-nanyakan kepada orang lain - di dalamnya, juga kalau sesuatu sya'ir diucapkan di dalamnya pula," - tetapi kalau sya'ir itu mengandungi isi puji-pujian kepada Nabi s.a.w., untuk ketauhidan dan yang berisikan ilmu pengetahuan yang dituntut oleh agama, maka tidak ada salahnya. Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan
Larangan Bersuara keras
5. Dari as-Saib bin Yazid as-Shahabi r.a., katanya: "Saya berada di masjid, lalu saya dilempar kerikil oleh seseorang, kemudian saya melihatnya, tiba-tiba yang melempar itu adalah Umar bin al-Khaththab r.a. la berkata: "Pergilah dan datanglah kepadaku dengan membawa dua orang itu." Saya lalu datang kepadanya dengan dua orang tersebut, Umar lalu bertanya: "Dari manakah anda berdua ini datang?" Keduanya menjawab: "Dari Thaif." Lalu Umar berkata lagi: "Andaikata anda berdua dari penduduk negeri ini - yakni Madinah, nescaya anda berdua akan saya sakiti, sebab anda berdua memperkeraskan suara dalam masjidnya Rasulullah s.a.w.." (Riwayat Bukhari)
Larangan Makan berbau lalu ke masjid
1.Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang makan buah dari pohon ini - yakni bawang putih - maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kita." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Jangan mendekat ke masjid-masjid kita."
2. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang makan buah dari pohon ini - yakni bawang putih, maka janganlah mendekati kita dan jangan sekali-kali bersembahyang bersama dengan kita." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Jabir r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang merah, maka hendaklah menjauhkan diri dari kita atau pula supaya ia menjauhkan diri dari masjid kita." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Barangsiapa yang makan bawang merah, bawang putih dan petai, maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kita, kerana sesungguhnya malaikat itu merasa disakiti - yakni tidak enak perasaannya - sebagaimana merasa disakitinya - yakni tidak enaknya perasaan - anak Adam daripada bau benda- benda itu."
4. Dari Umar bin al-Khaththab r.a. bahawasanya ia berkhutbah pada hari Jum'at, lalu ia berkata dalam khutbahnya; "Kemudian, sesungguhnya engkau sekalian itu, wahai para manusia sama makan dari buah kedua pohon ini. Saya tidak melihat kedua nya itu melainkan sebagai benda yang busuk baunya, iaitu bawang merah dan bawang putih. Saya telah melihat Rasulullah s.a.w., apabila beliau menyuruh ia datang dan selanjutnya diperintah keluar ke Baqi'. Maka barangsiapa yang memakan keduanya, hendaklah mematikan dulu baunya dengan jalan direbus." (Riwayat Muslim)
Keterangan: Baqi' ialah tempat pemakaman kaum Muslimin di Madinah, Maksudnya disuruh pergi ke Baqi' ialah untuk mempersangatkan ketidak-sukaan beliau s.a.w. pada bau kedua buah tersebut kalau ada di masjid, kemudian supaya menghilangkan bau itu di sana dengan berkumur serta menggosok gigi dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar