1. Dari abu hurairah ra, dari nabi saw, beliau bersabda; tidak disebut kaya karena banyak hartanya, tetapi yang disebut kaya yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa (HR Bukhari dan Muslim )
2. Dari hakim bin hizam ra. ia berkata; saya meminta kepada rasulullah saw, maka beliau memberi saya ; kemudian saya meminta lagi kepada beliau dan beliau memberi saya lagi. kemudia beliau bersabda; " Hai hakim, sesungguhnya harta itu memang manis dan mempesonakan. siapa saja mendapatkannya dengan kemurahan jiwa, maka ia mendapatkan berkah, tetapi siapa saja mendapatkannya dengan meminta-minta, maka ia tidak akan mendapatkan berkah, ia bagaikan orang yang sedang makan tetapi tidak pernah merrasa kenyang. Tangan di atas (yang memberi , lebih baik daripada tangan dibawah ; hakim berkata; wahai rasulullah , demi zat yang mengutus engkau dengan kebenaran, saya tidak akan menerima sesatu pun dari seseorang seduah pemberianmu ini sampai saya meninggal dunia (HR Bukhari dan Muslim )
3. Dari amr bin taghlib ra, ia berkata ; rasulullah was pernah diberi harta atau tawanan, kemudia beliau membagi-bagikannya. ada yang diberi dan ada juga yang tidak, Kemudian terdengarlah kabar bahwa orang-orang yang tidak diberi mengeluh. Maka beliau berkhutbah, setelah memuji dan menyanjung Alloh ta'ala. Beliau bersabda" Demi Alloh , sesungguhnya saya memberi harta rampasan kepada seseorang sedangkan yang lain tidak, sebenarnya orang yang tidak aku beri, lebih aku cintai daripada orang diberi, Tetapi sesungguhnya aku memberi harta rampasan itu kepada orang yang didalam hatinya dirundung kegelisahan dan keresahan. dan aku serahkan kepada Alloh orang-orang yang ditetapkan pada hati mereka kekayaan dan kebaikan, diantara mereka adalah Amr bin taghlib, mendengar yang demikian Amr bin taghlib berkata; Demi Alloh saya tidak senang kalau ucapan rasulullah saw itu diganti dengan ternak-ternak (HR Bukhari )
0 komentar:
Posting Komentar