fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan
[4:103] Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Shalat
1.) Yang pertama-tama dipertanyakan terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi (Hr.Annasa'i dan Attirmidzi)
2.) Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah Do'a(saat bersujud)(HR.Muslim)
3. Dari abu abdullah (Abu abdurahman tsauban) sahaya rasulullah saw ia berkata ; saya mendengar rasullullah saw bersabda; hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya jika sujud satu saja sujud karena Alloh niscaya Alloh mengangkat satu derajat dan Alloh menghapus satu kesalahanmu (Hr muslim)
4. Dari malik bin huwairis sesungguhnya rasulullah saw telah bersabda'apabila datang waktu shalat hendaklah azan salah seorang diantara kamu, dan hendaklah yang tertuan diantara kamu menjadi imam (Riwayat bukhari dan muslim)
5. Abdullah ibnu mas'ud Ra berkata."Aku bertanya kepada Rasululloh,"Ya rasululloh,amal perbuatan apa yang paling afdol?" beliau menjawab,"shalat pada waktunya." Aku bertanya lagi,"lalu apa lagi ?" Beliau menjawa,"berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi,"kemudian apa lagi ,ya Rasululloh?" Beliau menjawab,"berjihad di jalan Alloh."(HR Al bukhari)
6.) Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra.:
Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau
Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau
ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5044
7.) Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan (HR.Ahmad)
8.) Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakanlan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka (putera-puteri) (Abu dawud)
9) Barang siapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat (HR Ahmad)
Keutamaan Shalat Jama'ah
1. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Shalat jamaah adalah lebih utama dari shalat fadz - yakni sendirian -dengan kelebihan dua puluh tujuh darjat." (Muttafaq 'alaih)
2 Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Shalatnya seseorang lelaki dalam jamaah itu dilipat gandakan pahalanya melebihi shalatnya di rumahnya secara sendirian -munfarid - atau di pasarnya dengan dua puluh lima kali lipatnya. Yang sedemikian itu ialah kerana bahawasanya apabila seseorang itu berwudhu' lalu memperbaguskan cara wudhu'nya, kemudian keluar ke masjid, sedang tidak ada yang menyebabkan keluarnya itu melainkan kerana hendak bersembahyang, maka tidaklah ia melangkah sekali langkah, melainkan dinaikkanlah untuknya sedarjat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan. Selanjutnya apabila ia bersembahyang, maka para malaikat itu senantiasa mendoakan untuknya supaya ia memperolehi kerahmatan Allah, selama masih tetap berada di tempat shalatnya, juga selama ia tidak berhadas. Ucapan malaikat itu ialah: "Ya Allah, berikanlah kerahmatan pada orang itu; ya Allah, belas-kasihanilah ia." Orang tersebut dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat - jamaah." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi kelonggaran untuk bersembahyang di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w. memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir, lalu beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar azan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi azannya itu." Maksudnya: Datanglah untuk mengikuti jamaah, kalau menghendaki banyak fadhilah. (Riwayat Muslim)
4 Dari Abdullah, ada yang mengatakan: 'Amr bin Qais yang terkenal dengan sebutan Ibnu Ummi Maktum, seorang muazzin r.a. bahawasanya ia berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Madinah ini banyak sekali binatang melatanya - seperti ular, kala dan Iain- Iain - juga banyak binatang buasnya." Kemudian Rasulullah s.a.w. ber-sabda: "Apakah engkau mendengar ucapan Hayya 'alas shalah dan Hayya 'alal falah? - maksudnya: Apakah engkau mendengar bunyi azan? Kalau memang mendengar, maka marilah datang ke tempat berjamaah." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
5. Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, nescayalah saya telah bersengaja hendak menyuruh supaya diambilkan kayu bakar, lalu dicarikanlah kayu bakar itu, kemudian saya menyuruh supaya shalat dilakukan dengan dibunyikan azan dahulu untuk shalat .tadi, selanjutnya saya menyuruh seseorang lelaki untuk menjadi imamnya orang banyak - dalam shalat jamaah itu, seterusnya saya sendiri pergi ke tempat orang- orang lelaki - yang tidak ikut berjamaah - untuk saya bakar saja rumah-rumah mereka 'tu." (Muttafaq 'alaih)
6. Dari Ibnu Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok - pada hari kiamat - dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya - yakni jika sudah mendengar azan, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebahagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua sama bersembahyang dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang bersembahyang dalam rumahnya, nescayalah engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka nescayalah engkau semua tersesat. Sungguh- sungguh saya telah melihat sendiri bahawa tidak ada seorang pun yang suka meninggalkan shalat-shalat - itu dengan berjamaah -melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi ke-munafikannya. Sungguh ada pula seseorang itu yang didatangkan untuk menghadhiri shalat jamaah itu, ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam saf - kerana ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu." (Riwayat Muslim)
7. Dari Abuddarda' r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada tiga orang pun Maka dari itu, hendaklah engkau semua tetap menjaga jamaah, sebab hanyasanya serigala itu dapat makan dari kambing yang jauh - yakni yang terpencil dari kawanannya." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
2 Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Shalatnya seseorang lelaki dalam jamaah itu dilipat gandakan pahalanya melebihi shalatnya di rumahnya secara sendirian -munfarid - atau di pasarnya dengan dua puluh lima kali lipatnya. Yang sedemikian itu ialah kerana bahawasanya apabila seseorang itu berwudhu' lalu memperbaguskan cara wudhu'nya, kemudian keluar ke masjid, sedang tidak ada yang menyebabkan keluarnya itu melainkan kerana hendak bersembahyang, maka tidaklah ia melangkah sekali langkah, melainkan dinaikkanlah untuknya sedarjat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan. Selanjutnya apabila ia bersembahyang, maka para malaikat itu senantiasa mendoakan untuknya supaya ia memperolehi kerahmatan Allah, selama masih tetap berada di tempat shalatnya, juga selama ia tidak berhadas. Ucapan malaikat itu ialah: "Ya Allah, berikanlah kerahmatan pada orang itu; ya Allah, belas-kasihanilah ia." Orang tersebut dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat - jamaah." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi kelonggaran untuk bersembahyang di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w. memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir, lalu beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar azan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi azannya itu." Maksudnya: Datanglah untuk mengikuti jamaah, kalau menghendaki banyak fadhilah. (Riwayat Muslim)
4 Dari Abdullah, ada yang mengatakan: 'Amr bin Qais yang terkenal dengan sebutan Ibnu Ummi Maktum, seorang muazzin r.a. bahawasanya ia berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Madinah ini banyak sekali binatang melatanya - seperti ular, kala dan Iain- Iain - juga banyak binatang buasnya." Kemudian Rasulullah s.a.w. ber-sabda: "Apakah engkau mendengar ucapan Hayya 'alas shalah dan Hayya 'alal falah? - maksudnya: Apakah engkau mendengar bunyi azan? Kalau memang mendengar, maka marilah datang ke tempat berjamaah." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
5. Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, nescayalah saya telah bersengaja hendak menyuruh supaya diambilkan kayu bakar, lalu dicarikanlah kayu bakar itu, kemudian saya menyuruh supaya shalat dilakukan dengan dibunyikan azan dahulu untuk shalat .tadi, selanjutnya saya menyuruh seseorang lelaki untuk menjadi imamnya orang banyak - dalam shalat jamaah itu, seterusnya saya sendiri pergi ke tempat orang- orang lelaki - yang tidak ikut berjamaah - untuk saya bakar saja rumah-rumah mereka 'tu." (Muttafaq 'alaih)
6. Dari Ibnu Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok - pada hari kiamat - dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya - yakni jika sudah mendengar azan, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebahagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua sama bersembahyang dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang bersembahyang dalam rumahnya, nescayalah engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka nescayalah engkau semua tersesat. Sungguh- sungguh saya telah melihat sendiri bahawa tidak ada seorang pun yang suka meninggalkan shalat-shalat - itu dengan berjamaah -melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi ke-munafikannya. Sungguh ada pula seseorang itu yang didatangkan untuk menghadhiri shalat jamaah itu, ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam saf - kerana ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu." (Riwayat Muslim)
7. Dari Abuddarda' r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada tiga orang pun Maka dari itu, hendaklah engkau semua tetap menjaga jamaah, sebab hanyasanya serigala itu dapat makan dari kambing yang jauh - yakni yang terpencil dari kawanannya." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
Shalat tahajud
yaa ayyuhaa almuzzammilu
[73:1] Hai orang yang berselimut (Muhammad),
English: O you who have wrapped up in your garments!
qumi allayla illaa qaliilaan
[73:2] bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari1526, kecuali sedikit (daripadanya),
English: Rise to pray in the night except a little,
nishfahu awi unqush minhu qaliilaan
[73:3] (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
English: Half of it, or lessen it a little,
aw zid 'alayhi warattili alqur-aana tartiilaan
[73:4] atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
English: Or add to it, and recite the Quran as it ought to be recited.
innaa sanulqii 'alayka qawlan tsaqiilaan
[73:5] Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.
English: Surely We will make to light upon you a weighty Word.
inna naasyi-ata allayli hiya asyaddu wath-an wa-aqwamu qiilaan
[73:6] Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
English: Surely the rising by night is the firmest way to tread and the best corrective of speech.
1.) Dari ibnu mas'ud ra. ia berkatal pada suatu malam saya mengerjakan shalat bersam nabi saw, beliau berdiri lama sekali sehingga timbullah niat jelek saya , setelah selesai beliau bertanya 'niat jelek apakah yang timbul di hatimu ? saua menjawab ' saya berniat akan duduk dan akan meninggalkan salat (HR Bukhari dan muslim)
2.) Dari abu abdullah hudzaifah bin yaman al anshari ra, beliau dikenal sebagi mata- mata rasulullah saw , ia berkata ; "suatu malam aku salat bersama rasulullah saw ,sesudah membaca al fatihah belia membaca surah al - baqarahm didalam hati saya berkata ; mungkin beliau akan rukuk jika sudah membaca seratus ayat; tetapi sesudah mendapat seratus aya t beliau tetap membacanya dalam hati saya berkata lagi mungkin beliau akan membaca satu surah Al baqarah dalam satu rakaat, tetapi setelah selesai satu surah beliu membaca lagi surah an-nisa dan beliau membacanya sampai selesai, setelah itu beliau membaca lagi surah al - imran sampai selesai , belaiu membacanya dengan tartilm jika menemukan ayat yang mengandung tasbih maka beliau membaca tasbih, jika menemukan ayat yang menganduing perintah agar memohon, maka beliau memohon dan jika beliau menemukan ayat yang menyuruh untuk berlindung diri, maka beliau berlindung diri. sesudah itu beliau ruku dan membaca "SUBHAANA RABBIYAL ADHIIM (Maha suci tuhanku dan maha agung) lamanya hampir sama dengan berdiri, kemudian beliau bangkit dari rukuk dan mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH,RABBANA LAKAL HAMDU (Alloh mendengar orang-orang yang memuji-Nya, wahai tuhan kami hanya bagi-Mu lah segala puji) dan beliau berdiri lamanya hampir sama dengan beliau ruku, kemudia beliu sujud dan membaca SUBHAANA RABBIYAL A'LAA (maha suci tuhanku yang maha luhur), lamanya hampir sama dengan berdiri (HR Muslim)
3.)Masruq berkata; aku bertanya kepada aisyah; apakah amal yang paling disukai nabi ? ia menjawab amal yang dilakukan secara terus - menerus, lalu aku bertanya lagi kapan beliau bangun? Aisyah menjawab, apabila beliau telah mendengar kokok ayam, dalam satu riwayat 'apabila mendengar kokok ayam, beliau bangun lalu mengerjakan shalat (HR bukhari)
4.)Masruq berkata'aku bertanya kepada aisyah tentang shalat malam rasulullah, aisyah menjawab "adakalanya tujuh, sembilan, dan adakalanya sebelas rakaat, selain dua rakaat shalat fajar (HR bukhari)
5.)Aisyah berkata;, Nabi biasa melakukan shalat malam tiga belas rakaat termasuk witir dan shalat fajar dua rakaat (HR bukhari)
6.)Abu hurairah mengatakan bahwa rasulullah bersabda"Setan mengikat tengkuk salah seorang diantara kamu pada waktu tidur dengan tiga ikatan ,pada setiap ikatan dikatakan "bagimu malam yang panjang, maka tidurlah"
Apabila ia bangun dan ingat kepada Alloh, maka lepaslah satu ikatan, jika ia berwudhu maka terlepaslah satu ikatan lagi, dan jika ia mengerjakan shalat, maka terlepaslah seluruh ikatannya. ia memasuki pagi hari dengan tangkas dan segar jiwanya, jika tidak, maka ia masuk pagi dengan jiwa yang buruk dan malas (HR bukhari)
7.)Abu hurairah ra. mengatakan bahwa rasulullah bersabda' tuhan kita Yang mahasuci dan Maha tinggi turun ke langit dunia setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman, " Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan ?
"Siapakah yang mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan ?
"siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku lalu Aku ampuni ? (HR bukhari)
8.)Al -Aswad berkata "Aku bertanya kepada Aisyah "bagaimanakah shalat rasulullah di malam hari , ia menjawab, beliau tidur pada permulaan malam, dan bangun di akhir malam, lalu shalat, kemudian kembali ke tempat tidur beliau, apabila muadzin mengumandangkan azan, maka beliau melompat, jika beliau memiliki suatu keperluan, maka beliau mandi. jika tidak, maka beliau berwudhu dan keluar (HR bukhari)
9.) Abu salamh bin abdurrahman mengatakan bahwa ia bertanya kepada aisyah ; bagaimanakah shalat nabi saw di bulan ramadhan, ? aisyah menjawab"Rasulullah baik di bulan ramadhan maupun di bulan lain tidak pernah menambah atas sebelas rakaat , yaitu beliau shalat empat rakaat. namun ,jangan kamu tanyakan lagi tentang baik dan panjangnya , kemudian beliau shalat empat rakaat lagi, dan jangan kamu tanyakan lagi tentang baik dan panjangnya , lalu beliau shalat tiga rakaat. aku bertanya," Wahai rasulullah apakah engkau tidur sebelum witir? Beliau menjawab,"Wahai aisyah, kedua mataku tidur, tetapi hatiku tidak tidur (HR bukhari)
10.Dari Abu Yusuf iaitu Abdullah bin Salam r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai sekalian manusia, ratakanlah salam, berikanlah makanan, pereratkanlah kekeluargaan, bersembahyanglah - di waktu malam -sedang para manusia sedang tidur, maka engkau semua akan masuk syurga dengan selamat." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis shahih
Shalat - Shalat Sunnah
1.Dari Ummul mu'minin iaitu Ummu Habibah yakni Ramlah binti Abu Sufyan radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada seorang hambapun yang Muslim yang bersembahyang kerana Allah Ta'ala setiap hari dua belas rakaat sebagai shalat sunnah yang bukan diwajibkan, melainkan Allah akan mendirikan untuknya sebuah rumah dalam syurga, atau: melainkan untuknya akan didirikanlah sebuah rumah dalam syurga." (Riwayat Muslim)
2 Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya bersembahyang bersama Rasulullah s.a.w. dua rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat lagi sesudahnya, juga dua rakaat sesudah Jum'ah, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat pula sesudah Isya'." (Muttafaq 'alaih)
3 Dari Abdullah bin Mughaffal r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah, antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah, antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah." Dalam ketiga kalinya ini beliau s.a.w. bersabda: "Bagi orang yang suka mengerjakan itu." (Muttafaq 'alaih)
"Tiada seorang hambapun yang Muslim yang bersembahyang kerana Allah Ta'ala setiap hari dua belas rakaat sebagai shalat sunnah yang bukan diwajibkan, melainkan Allah akan mendirikan untuknya sebuah rumah dalam syurga, atau: melainkan untuknya akan didirikanlah sebuah rumah dalam syurga." (Riwayat Muslim)
2 Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya bersembahyang bersama Rasulullah s.a.w. dua rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat lagi sesudahnya, juga dua rakaat sesudah Jum'ah, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat pula sesudah Isya'." (Muttafaq 'alaih)
3 Dari Abdullah bin Mughaffal r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah, antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah, antara setiap dua azan boleh bersembahyang sunnah." Dalam ketiga kalinya ini beliau s.a.w. bersabda: "Bagi orang yang suka mengerjakan itu." (Muttafaq 'alaih)
Shalat Sunnah Zuhur
1. Dari ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya bersembahyang bersama Rasulullah s.a.w. dua rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sesudahnya." (Muttafaq 'alaih)
2 Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak meninggalkan shalat sunnah sebanyak empat rakaat sebelum Zuhur." (Riwayat Bukhari)
3 Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula, katanya: "Nabi s.a.w. bersembahyang di rumahku empat rakaat sebelum Zuhur kemudian keluar lalu bersembahyang bersama orang banyak, terus masuk rumah lagi lalu bersembahyang dua rakaat. Beliau s.a.w. itu juga bersembahyang Maghrib bersama orang banyak lalu masuk rumah terus bersembahyang dua rakaat sunnah dan beliau s.a.w. bersembahyang Isya' dengan orang banyak dan masuk rumah lalu bersembahyang dua rakaat sunnah. (Riwayat Muslim)
4. Dari Ummu Habibah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa menjaga shalat sunnah empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat lagi sesudahnya, maka Allah mengharamkan orang itu atas neraka."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi, dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
5. Dari Abdullah bin as-Saib r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersembahyang empat rakaat sunnah setelah matahari lingsir -tergelincir-iaitu sebelum shalat Zuhur -yang wajib- dan bersabda: "Bahawasanya ini adalah saat dibukanya pintu-pintu langit, maka saya senang kalau amalan shalihku naik di situ." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
6 Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Nabi s.a.w. apabila tidak bersembahyang empat rakaat sebelum Zuhur, maka beliau s.a.w. bersembahyang empat rakaat itu sesudahnya Zuhur." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
2 Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak meninggalkan shalat sunnah sebanyak empat rakaat sebelum Zuhur." (Riwayat Bukhari)
3 Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula, katanya: "Nabi s.a.w. bersembahyang di rumahku empat rakaat sebelum Zuhur kemudian keluar lalu bersembahyang bersama orang banyak, terus masuk rumah lagi lalu bersembahyang dua rakaat. Beliau s.a.w. itu juga bersembahyang Maghrib bersama orang banyak lalu masuk rumah terus bersembahyang dua rakaat sunnah dan beliau s.a.w. bersembahyang Isya' dengan orang banyak dan masuk rumah lalu bersembahyang dua rakaat sunnah. (Riwayat Muslim)
4. Dari Ummu Habibah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa menjaga shalat sunnah empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat lagi sesudahnya, maka Allah mengharamkan orang itu atas neraka."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi, dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
5. Dari Abdullah bin as-Saib r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersembahyang empat rakaat sunnah setelah matahari lingsir -tergelincir-iaitu sebelum shalat Zuhur -yang wajib- dan bersabda: "Bahawasanya ini adalah saat dibukanya pintu-pintu langit, maka saya senang kalau amalan shalihku naik di situ." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
6 Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahawasanya Nabi s.a.w. apabila tidak bersembahyang empat rakaat sebelum Zuhur, maka beliau s.a.w. bersembahyang empat rakaat itu sesudahnya Zuhur." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
Sebelum Ashar
1.Dari Ali bin Abu Thalib, katanya: "Nabi s.a.w. itu bersembahyang sunnah empat rakaat sebelum Asar, memisahkan antara empat rakaat tadi dengan bersalam - yakni sesudah dapat dua rakaat bersalam dulu - kepada para malaikat muqarrabun dan orang- orang yang mengikuti mereka dari golongan kaum Muslimin dan mu'minin."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
2. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Allah memberikan kerahmatan kepada orang yang bersembahyang sunnah empat rakaat sebelum Asar." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
3. Dari Ali bin Abu Thalib r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersembahyang sunnah dua rakaat sebelum Asar. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
2. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Allah memberikan kerahmatan kepada orang yang bersembahyang sunnah empat rakaat sebelum Asar." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
3. Dari Ali bin Abu Thalib r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersembahyang sunnah dua rakaat sebelum Asar. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Shalat Sunnah Maghrib, Sesudah Dan Sebelumnya
1. Dari Abdullah bin Mughaffal r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Bersembahyanglah engkau semua sebelum Maghrib - yakni shalat sunnah." Beliau s.a.w. mengucapkan dalam sabdanya yang ketiga kalinya dengan tambahan: "Bagi siapa yang ingin melakukannya." (Riwayat Bukhari)
2 Dari Anas r.a., katanya: "Sungguh-sungguh saya telah melihat golongan sahabat- sahabat besar-besar sama bersegera ke ruang dalam masjid ketika Maghrib - yakni sesudah azan Maghrib dibunyikan perlu shalat sunnah di situ. (Riwayat Bukhari)
3. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua di zaman Rasulullah s.a.w. bersembahyang dua rakaat sesudah terbenamnya matahari yakni sebelum Maghrib." la ditanya: "Apakah Rasulullah s.a.w. juga bersembahyang sunnah itu?" Anas r.a. menjawab: "Beliau s.a.w. melihat kita bersembahyang dua rakaat itu, tetapi beliau s.a.w. tidak menyuruh kita melakukannya dan tidak pula melarangnya." (Riwayat Muslim)
4 Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua ada di Madinah, maka jikalau muazzin telah selesai berazan untuk shalat Maghrib, maka orang-orang sama bersegera ke ruang dalam masjid lalu bersembahyang dua rakaat, sehingga sesungguhnya seseorang asing - yang tempatnya bukan di Madinah - nescayalah kalau ia masuk masjid pasti mengira bahawa shalat wajib Maghrib sudah selesai dikerjakan kerana banyaknya orang yang bersembahyang sunnah dua rakaat sebelum Maghrib itu." (Riwayat Muslim)
2 Dari Anas r.a., katanya: "Sungguh-sungguh saya telah melihat golongan sahabat- sahabat besar-besar sama bersegera ke ruang dalam masjid ketika Maghrib - yakni sesudah azan Maghrib dibunyikan perlu shalat sunnah di situ. (Riwayat Bukhari)
3. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua di zaman Rasulullah s.a.w. bersembahyang dua rakaat sesudah terbenamnya matahari yakni sebelum Maghrib." la ditanya: "Apakah Rasulullah s.a.w. juga bersembahyang sunnah itu?" Anas r.a. menjawab: "Beliau s.a.w. melihat kita bersembahyang dua rakaat itu, tetapi beliau s.a.w. tidak menyuruh kita melakukannya dan tidak pula melarangnya." (Riwayat Muslim)
4 Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua ada di Madinah, maka jikalau muazzin telah selesai berazan untuk shalat Maghrib, maka orang-orang sama bersegera ke ruang dalam masjid lalu bersembahyang dua rakaat, sehingga sesungguhnya seseorang asing - yang tempatnya bukan di Madinah - nescayalah kalau ia masuk masjid pasti mengira bahawa shalat wajib Maghrib sudah selesai dikerjakan kerana banyaknya orang yang bersembahyang sunnah dua rakaat sebelum Maghrib itu." (Riwayat Muslim)
Shalat Witir
1.)Nafi mengatakan bahwa abdullah bin umar shalat antara serakaat dan dua rakaat dalam shalat witir , sehingga ia memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dihajatkan olehnya (HR Bukhari)
2.) Aisyah ra mengatakan bahwa rasulullah selalu shalat sebelas rakaat itulah shalat beliau, maksudnya di malam hari, lalu beliau sujud selama sekitar salah seorang diantaramu membaca lima puluh ayat sebelum beliau mengangkat kepala, beliau shalat dua rakaat sebelum shalat subuh, beliau berbaring pada lambung yang sebelah kanan sehingga muadzin datang untuk iqamah shalat shubuh(HR Bukhari)
3.)Abu hurairah berkata ; nabi saw berpesan kepadaku supaya melakukan shalat witir sebelum tidur (HR Bukhari)
4.) Aisyah berkata setiap malam rasulullah melakukan witir dan witirnya berakhir sampai waktu sahur ((HR Bukhari))
5.)Anas bin sirin berkata; aku bertanya kepada ibnu umar ' apakah yang anda ketahui mengenai shalat sunnah dua rakaat sebelum mengerjakakan shalat shubuh , apakah aku boleh memperpanjang bacaannya padanya ? Ibnu umar menjawab 'nabi shalat di waktu malam dua rakaat dua rakaat dan melakukan witir satu rakaat. lalu ,shalat dua rakaat sebelum shalat shubuh dan seolah-olah azan (yakni iqamah) sudah ada di kedua telinganya"hammid berkata " yakni dilakukan dengan cepat ((HR Bukhari))
Sunnah Sebelum Subuh,
1 Dari Aisyah radhiallahu 'anha: "Bahawasanya Nabi s.a.w. bersembahyang dua rakaat yang ringan sekali antara azan dan iqamah dari shalat Subuh." (Muttafaq 'alaih)
2 Dari Hafshah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila muazzin sudah berazan dan Subuh - yakni fajar shadik - sudah terbit, beliau s.a.w. lalu bersembahyang dua rakaat yang ringan." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Nabi s.a.w. itu bersembahyang di waktu malam dua rakaat, dua rakaat, lalu melakukan witir pada waktu akhir malam. Beliau s.a.w. juga bersembahyang dua rakaat sebelum shalat Subuh dan seolah-olah azan itu ada di dekat kedua telinganya." (Muttafaq 'alaih)
4. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu dalam rakaat pertama dari kedua buah rakaat fajar - sebelum Subuh - itu membaca: Qulu amanna billahi wa ma unzila ilaina, yaitu ayat dalam surat al-Baqarah - ayat 136 - dan di rakaat akhirnya membaca: Amanna billahi wasyhad bianna muslimun - surat ali-lmran ayat 52. Dalam riwayat lain disebutkan: "Dalam rakaat akhirnya membaca: "Ta'alau ila kalimatin sawain bainana wa bainakum - surat ali-lmran ayat 64. Diriwayatkan kedua Hadis di atas itu oleh Imam Muslim.
5 Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. itu membaca dalam kedua rakaat fajar, iaitu: Qul ya ayyuhal kafirun - untuk rakaat pertama - dan Qul huwallahu ahad - untuk rakaat kedua. (Riwayat Muslim)
6. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya meneliti Nabi s.a.w. selama sebulan, beliau s.a.w. dalam dua rakaat sebelum Subuh itu membaca: Qul ya ayyuhal kafirun -untuk rakaat pertama - dan Qul huwallahu ahad - untuk rakaat kedua."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan
2 Dari Hafshah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila muazzin sudah berazan dan Subuh - yakni fajar shadik - sudah terbit, beliau s.a.w. lalu bersembahyang dua rakaat yang ringan." (Muttafaq 'alaih)
3. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Nabi s.a.w. itu bersembahyang di waktu malam dua rakaat, dua rakaat, lalu melakukan witir pada waktu akhir malam. Beliau s.a.w. juga bersembahyang dua rakaat sebelum shalat Subuh dan seolah-olah azan itu ada di dekat kedua telinganya." (Muttafaq 'alaih)
4. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu dalam rakaat pertama dari kedua buah rakaat fajar - sebelum Subuh - itu membaca: Qulu amanna billahi wa ma unzila ilaina, yaitu ayat dalam surat al-Baqarah - ayat 136 - dan di rakaat akhirnya membaca: Amanna billahi wasyhad bianna muslimun - surat ali-lmran ayat 52. Dalam riwayat lain disebutkan: "Dalam rakaat akhirnya membaca: "Ta'alau ila kalimatin sawain bainana wa bainakum - surat ali-lmran ayat 64. Diriwayatkan kedua Hadis di atas itu oleh Imam Muslim.
5 Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. itu membaca dalam kedua rakaat fajar, iaitu: Qul ya ayyuhal kafirun - untuk rakaat pertama - dan Qul huwallahu ahad - untuk rakaat kedua. (Riwayat Muslim)
6. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya meneliti Nabi s.a.w. selama sebulan, beliau s.a.w. dalam dua rakaat sebelum Subuh itu membaca: Qul ya ayyuhal kafirun -untuk rakaat pertama - dan Qul huwallahu ahad - untuk rakaat kedua."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan
7.) Shalat dua rakaat (sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya (HR.Attirmidzi)
Sunnahnya Dua Rakaat Sesudah Wudhu'
1. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal:
"Hai Bilal, beritahukanlah kepada saya dengan suatu amalan yang paling engkau harapkan pahalanya serta yang engkau amalkan dalam Islam, kerana sesungguhnya saya mendengar suara derap kedua terompahmu di mukaku di dalam syurga." Bilal menjawab: "Saya tidak melakukan sesuatu amalan yang lebih saya harapkan di sisiku daripada kalau saya habis bersuci sesuatu sucian dalam waktu malam ataupun siang, melainkan saya tentu bersembahyang dengan sucianku itu, sebagaimana yang ditentukan untukku - yakni setiap habis berwudhu' lalu melakukan shalat sunnah wudhu'." (Muttafaq 'alaih)
1. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal:
"Hai Bilal, beritahukanlah kepada saya dengan suatu amalan yang paling engkau harapkan pahalanya serta yang engkau amalkan dalam Islam, kerana sesungguhnya saya mendengar suara derap kedua terompahmu di mukaku di dalam syurga." Bilal menjawab: "Saya tidak melakukan sesuatu amalan yang lebih saya harapkan di sisiku daripada kalau saya habis bersuci sesuatu sucian dalam waktu malam ataupun siang, melainkan saya tentu bersembahyang dengan sucianku itu, sebagaimana yang ditentukan untukku - yakni setiap habis berwudhu' lalu melakukan shalat sunnah wudhu'." (Muttafaq 'alaih)
Anjuran Melakukan Shalat Sunnah Tahiyyatul Masjid
1 Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau salah seorang di antara engkau semua itu masuk masjid, maka janganlah duduk dulu sebelum bersembahyang dua rakaat." (Muttafaq 'alaih)
2. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. dan ia berada di masjid, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Bersembahyanglah dua rakaat." (Muttafaq 'alaih)
2. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. dan ia berada di masjid, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Bersembahyanglah dua rakaat." (Muttafaq 'alaih)
Shalat Dhuha
1.) Aisyah berkata ; sesungguhnya rasulullha meninggalkan amal padahal beliau senang untuk mengamalkannya karena taku manusia mengamalkannya, lalu difardhukan atas mereka, saya tidak pernah melihat rasulullah melakukan shalat sunnah seperti shalat sunnah dhuha, dan sesungguhnya saya mengerjakannya (HR bukhari)
2.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Kekasihku - yakni Nabi Muhammad s.a.w. telah memberikan wasiat padaku untuk melakukan puasa sebanyak tiga hari dalam setiap bulan, juga dua rakaat sunnah Dhuha dan supaya saya bersembahyang witir dulu sebelum tidur." (Muttafaq 'alaih)
Melakukan shalat witir sebelum tidur itu hanyalah disunnahkan bagi seseorang yang tidak mempercayai dirinya akan dapat bangun pada akhir malam. Tetapi sekiranya dapat mempercayai dirinya, Maka pada akhir malam adalah lebih utama lagi.
3. Dari Abu Zar r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu harus ada sedekahnya pada saban pagi harinya, maka setiap sekali tasbih - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, setiap sekali tahmid - bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, setiap sekali tahlil - bacaan La ilaha ilallah - adalah sedekah, setiap sekali takbir - bacaan Allahu Akbar - adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemunkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dilakukan oleh seseorang dart shalat Dhuha." (Riwayat Muslim)
4 Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bersembahyang Dhuha empat rakaat dan menambahkan dari jumlah itu sekehendak hatinya." (Riwayat Muslim)
5. Dari Ummu Hani' iaitu Fakhitah binti Abu Thalib radhiallahu 'anha, katanya: "Saya pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. pada hari pembebasan - kota Makkah, lalu saya temui beliau s.a.w. sedang mandi. Setelah selesai beliau s.a.w. mandi, lalu bersembahyang sebanyak lapan rakaat. Itulah shalat Dhuha." (Muttafaq 'alaih)
Melakukan shalat witir sebelum tidur itu hanyalah disunnahkan bagi seseorang yang tidak mempercayai dirinya akan dapat bangun pada akhir malam. Tetapi sekiranya dapat mempercayai dirinya, Maka pada akhir malam adalah lebih utama lagi.
3. Dari Abu Zar r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu harus ada sedekahnya pada saban pagi harinya, maka setiap sekali tasbih - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, setiap sekali tahmid - bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, setiap sekali tahlil - bacaan La ilaha ilallah - adalah sedekah, setiap sekali takbir - bacaan Allahu Akbar - adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemunkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dilakukan oleh seseorang dart shalat Dhuha." (Riwayat Muslim)
4 Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bersembahyang Dhuha empat rakaat dan menambahkan dari jumlah itu sekehendak hatinya." (Riwayat Muslim)
5. Dari Ummu Hani' iaitu Fakhitah binti Abu Thalib radhiallahu 'anha, katanya: "Saya pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. pada hari pembebasan - kota Makkah, lalu saya temui beliau s.a.w. sedang mandi. Setelah selesai beliau s.a.w. mandi, lalu bersembahyang sebanyak lapan rakaat. Itulah shalat Dhuha." (Muttafaq 'alaih)
Shalat Istikharah
1. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kita cara melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam segala macam urusan, sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari al-Quran. Beliau s.a.w. bersabda:"Jikalau seseorang dari engkau semua berkehendak pada sesuatu perkara, maka hendaklah bersembahyang dua rakaat yang tidak termasuk shalat fardhu, kemudian ucapkanlah - yang ertinya: Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon ditakdirkan - untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara - dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu yang agung, kerana sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan permudahkanlah mendapatkannya padaku, selanjutnya berilah keberkahan padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah itu dari diriku dan hindarkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah mana- mana yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu dan seterusnya berikanlah keredhaan padaku dengan melakukan yang baik tadi."Beliau s.a.w. bersabda: "Dan orang yang melakukan istikharah itu supaya menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya." (Riwayat Bukhari)
1. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kita cara melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam segala macam urusan, sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari al-Quran. Beliau s.a.w. bersabda:"Jikalau seseorang dari engkau semua berkehendak pada sesuatu perkara, maka hendaklah bersembahyang dua rakaat yang tidak termasuk shalat fardhu, kemudian ucapkanlah - yang ertinya: Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon ditakdirkan - untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara - dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu yang agung, kerana sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan permudahkanlah mendapatkannya padaku, selanjutnya berilah keberkahan padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah itu dari diriku dan hindarkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah mana- mana yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu dan seterusnya berikanlah keredhaan padaku dengan melakukan yang baik tadi."Beliau s.a.w. bersabda: "Dan orang yang melakukan istikharah itu supaya menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya." (Riwayat Bukhari)
Shalat Lima waktu
1.) Ibnu Abbas Ra, berkata: Rasululloh pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya ' di madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan(khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa sebabnya,lalu menjawab."Agar tidak menyulitkan ummatnya.(HR Muslim)
2.) Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khathab r.a, telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Islam itu dibangun atas lima dasar, mengakui tiada Ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu adlh utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, menunaikan ibdah haji dan puasa pada bulan Ramadhan (H.R. Bukhari dan Muslim).
3.) Perumpamaan shalat lima waktu seperti seniah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dkat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali (HR,Bukhari dan muslim)
4.) Artinya: sesungguhnya Jibril pernah datang kepada Nabi dalam bentuk seorang Arab Badui, lalu ia bertanya kepadanya tentang islam, maka Nabi menjawab, "Islam itu, ialah hendaknya engkau bersaksi sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, engkau keluarkan zakat, engkau puasa bulan Ramadhan dan engkau pergi haji ke Baitullah jika engkau mampu pergu ke sana. Lalu Jibril bertanya apakah Iman itu? Nabi menjawab, "Yaitu hendaknya engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab- kitab-Nya, kepada para Utusan-Nya, bangkit dari kubur sesudah mati, dan hendaknya engkau beriman kepada takdir tentang takdir baik dan buruknya. Jibril bertanya lagi, apakah ihsan itu? Nabi menjawab, yaitu hendaknya engkau menyembah Allah yang seolah-olah engkau melihat Allah, sekalipun engkau tidak bisa melihat-Nya tetapi Ia bisa melihat engkau. Kemudian dalam akhir Hadist itu dikatakan Rasulullah saw bersabda (kepada para sahabatnya): Dia itu Jibril, Ia datang kepadamu untuk mengajarkan tentang agamamu.(Hadist riwayat Bukhori dan Muslim)
5.) Dari abu musa al-asyari ra ia berkata , rasulullah saw bersabda 'siapa saja yang selalu menjaga salat subuh dan saloat ashar niscaya ia masuk surga (HR Bukhari dan Muslim)
6.) Saya telah dijadikan imam oleh Jibril di baitullah dua kali, maka ia salat bersama saya ,shalat dzuhur ketika tergelincir matahari salaht asar ketika bayang-bayang sesuatu menyamainya , salat magrib ketika terbenam matahari,salat isya ketika terbenam syafaq, dan salat subuh ketika fajar bercahaya.Maka besoknya salat pulalah ia bersama saya ; shalat dzuhur ketika bayang-bayang sesuatu menyamainya ,shalat ashar ketika bayang-bayang sesuatu dua kali panjangnya , shalat maghrib ketika orang puasa berbuka, salat isya ketika sepertiga malam dan salat shubuh ketika menguning cahaya pagi.Lalu jibril berkata,"inilah waktu salat nabi-nabi sebelum engkau, dan waktu salat ialah antara dua waktu ini (Riwayat abu dawud )
7.) Waktu shalat shubuh ialah dari terbit fajar selama belum terbit matahari (riwayat Muslim)
Keutamaan Shalat Shubuh Dan Ashar
8. Dari Abu Musa r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang bersembahyang shalat bardain - yakni shalat Subuh dan shalat Asar, maka ia akan masuk syurga." (Muttafaq 'alaih)
9. Dari Abu Zuhair iaitu Umarah bin Ruwaibah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang bersembahyang sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya," yakni shalat Subuh dan shalat Asar. (Riwayat Muslim)
10. Dari Jundub bin Sufyan r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bersembahyang Subuh, maka ia adalah dalam tanggungan Allah - yakni mengenai keselamatan dirinya dan Iain-Iain. Maka perhatikanlah, hai anak Adam - yakni manusia, janganlah sampai Allah itu menuntut kepadamu sesuatu dari tanggungannya." (Riwayat Muslim)
11. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Berganti-gantilah untuk menyertai engkau semua beberapa malaikat di waktu malam dan beberapa malaikat di waktu siang. Mereka sama berkumpul dalam shalat Subuh dan shalat Asar. Kemudian naiklah malaikat yang bermalam denganmu semua itu, lalu Allah bertanya kepada mereka, padahal sebenarnya Allah adalah lebih Maha Mengetahui tentang hal-ihwal hamba-hamba-Nya, tanyaNya: "Bagaimanakah engkau semua meninggalkan hamba-hambaKu?" lalu para malaikat itu menjawab: "Kita meninggalkan mereka dan mereka sedang melakukan shalat dan sewaktu kita mendatangi mereka itu, juga di waktu mereka melakukan shalat." (Muttafaq 'alaih)
12 Dari Jarir bin Abdullah al-Bajali r.a., katanya: "Kita semua ada di sisi Nabi s.a.w. Beliau s.a.w. lalu melihat bulan di malam bulan purnama - yakni tanggal empat belas bulan hijriyah, kemudian beliau bersabda: "Engkau semua akan dapat melihat Tuhanmu sebagaimana engkau semua melihat bulan ini, tidak akan memperoleh kesukaran engkau semua dalam melihatNya itu. Maka jikalau engkau semua dapati tidak akan dialahkan oleh shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah itu," maksudnya jangan sampai dialahkan oleh sesuatu hal sehingga tidak melakukan kedua shalat itu dan jelasnya ini adalah merupakan perintah wajib. (Muttafaq 'alaih)
13. Dari Buraidah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang meninggalkan shalat Asar, maka leburlah -yakni rosaklah - amal kelakuannya." (Riwayat Bukhari)
"Barangsiapa yang bersembahyang shalat bardain - yakni shalat Subuh dan shalat Asar, maka ia akan masuk syurga." (Muttafaq 'alaih)
9. Dari Abu Zuhair iaitu Umarah bin Ruwaibah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang bersembahyang sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya," yakni shalat Subuh dan shalat Asar. (Riwayat Muslim)
10. Dari Jundub bin Sufyan r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bersembahyang Subuh, maka ia adalah dalam tanggungan Allah - yakni mengenai keselamatan dirinya dan Iain-Iain. Maka perhatikanlah, hai anak Adam - yakni manusia, janganlah sampai Allah itu menuntut kepadamu sesuatu dari tanggungannya." (Riwayat Muslim)
11. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Berganti-gantilah untuk menyertai engkau semua beberapa malaikat di waktu malam dan beberapa malaikat di waktu siang. Mereka sama berkumpul dalam shalat Subuh dan shalat Asar. Kemudian naiklah malaikat yang bermalam denganmu semua itu, lalu Allah bertanya kepada mereka, padahal sebenarnya Allah adalah lebih Maha Mengetahui tentang hal-ihwal hamba-hamba-Nya, tanyaNya: "Bagaimanakah engkau semua meninggalkan hamba-hambaKu?" lalu para malaikat itu menjawab: "Kita meninggalkan mereka dan mereka sedang melakukan shalat dan sewaktu kita mendatangi mereka itu, juga di waktu mereka melakukan shalat." (Muttafaq 'alaih)
12 Dari Jarir bin Abdullah al-Bajali r.a., katanya: "Kita semua ada di sisi Nabi s.a.w. Beliau s.a.w. lalu melihat bulan di malam bulan purnama - yakni tanggal empat belas bulan hijriyah, kemudian beliau bersabda: "Engkau semua akan dapat melihat Tuhanmu sebagaimana engkau semua melihat bulan ini, tidak akan memperoleh kesukaran engkau semua dalam melihatNya itu. Maka jikalau engkau semua dapati tidak akan dialahkan oleh shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah itu," maksudnya jangan sampai dialahkan oleh sesuatu hal sehingga tidak melakukan kedua shalat itu dan jelasnya ini adalah merupakan perintah wajib. (Muttafaq 'alaih)
13. Dari Buraidah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang meninggalkan shalat Asar, maka leburlah -yakni rosaklah - amal kelakuannya." (Riwayat Bukhari)
Anjuran Mendatangi Shalat Jama'ah Subuh Dan Isyak
1 . Dari Usman r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat semalam suntuk." (Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Imam Termidzi dari Usman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menghadhiri shalat Isya' dengan jamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang bersembahyang Isya' dan Subuh dengan jamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk." Imam Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
2. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya' dan Subuh - dengan berjamaah, nescayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih)
3 . Dari Abu Hurairah r.a. pula katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tidak ada suatu shalatpun yang terlebih berat dirasakan oleh orang-orang munafik itu daripada shalat Subuh dan Isya', tetapi andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya kedua shalat itu, nescayalah mereka akan mendatanginya sekalipun dengan berjalan merangkak - ke tempat jamaahnya." (Muttafaq 'alaih)
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh dengan jamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat semalam suntuk." (Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Imam Termidzi dari Usman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menghadhiri shalat Isya' dengan jamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang bersembahyang Isya' dan Subuh dengan jamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk." Imam Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
2. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya' dan Subuh - dengan berjamaah, nescayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih)
3 . Dari Abu Hurairah r.a. pula katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tidak ada suatu shalatpun yang terlebih berat dirasakan oleh orang-orang munafik itu daripada shalat Subuh dan Isya', tetapi andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya kedua shalat itu, nescayalah mereka akan mendatanginya sekalipun dengan berjalan merangkak - ke tempat jamaahnya." (Muttafaq 'alaih)
Keutamaan Menantikan Shalat
1. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seseorang di antara engkau semua itu masih tetap dianggap dalam shalat, selama shalat itu menyebabkan ia tertahan. jadi tidak ada yang menghalang-halangi ia untuk kembali ke tempat keluarga itu melainkan kerana menantikan shalat." (Muttafaq 'alaih)
2. Dari Abu Hurairah r.a., pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Dan malaikat itu mendoakan kepada seseorang di antara engkau semua supaya mendapatkan kerahmatan, selama orang itu masih ada di dalam tempat shalatnya yang ia bersembahyang di situ, juga selama ia belum berhadas. Malaikat itu mengucapkan: "Ya Allah, ampunilah orang itu, ya Allah, belas kasihanilah ia." (Riwayat Bukhari)
3. Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. mengakhirkan shalat Isya' pada suatu malam sampai ke pertengahan malam, kemudian beliau s.a.w. menghadap - kepada orang banyak - dengan wajahnya setelah selesai bersembahyang, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Orang-orang sudah bersembahyang dan mereka telah tidur dan engkau semua senantiasa dianggap dalam melakukan shalat, sejak engkau semua menantikan shalat itu." (Riwayat Bukhari)
2. Dari Abu Hurairah r.a., pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Dan malaikat itu mendoakan kepada seseorang di antara engkau semua supaya mendapatkan kerahmatan, selama orang itu masih ada di dalam tempat shalatnya yang ia bersembahyang di situ, juga selama ia belum berhadas. Malaikat itu mengucapkan: "Ya Allah, ampunilah orang itu, ya Allah, belas kasihanilah ia." (Riwayat Bukhari)
3. Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. mengakhirkan shalat Isya' pada suatu malam sampai ke pertengahan malam, kemudian beliau s.a.w. menghadap - kepada orang banyak - dengan wajahnya setelah selesai bersembahyang, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Orang-orang sudah bersembahyang dan mereka telah tidur dan engkau semua senantiasa dianggap dalam melakukan shalat, sejak engkau semua menantikan shalat itu." (Riwayat Bukhari)
Shalat Jum'at
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumuah : 9)
1.) Shalat Jumat itu adalah hak yang wajib bagi tiap-tiap muslim dengan berjamaah kecuali 4 orang : [1] Hamba sahaya, [2] wanita, [3] anak kecil dan [4] orang yang sakit.? (HR Abu Daud 1067).
2.) Dari abu hurairah ra. ia berkata rasulullah saw bersabda" siapa saja yang berwudhu dengan sempurna , kemudia menunaikan shalat jum'at dan mendengarkan serta memperhatikan khutbah maka diampunilah dosa-dosa yang dikerjakannya antara hari itu sampai hari jum'at berikutnya m ditambah tiga hari berikutnya dan siapa saja yang mempermainkna batu sewaktu ada khutbah maka sia-sialah jum'atnya (HR Muslim)
3.) Dari abu hurairah ras, rasulullah saw bersabda;shalat lima waktu, antara salat juma'at yang satu ke shalat jum'at berikutnya dan puasa pada bulan ramadhan ke puasa ramadhan berikutnya, menjadi penebus atas dosa-dosa yang dilakukan selama-dosa- dosa besar dijauhinya (HR Muslim)
4. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau semua bersembahyang Jum'ah, maka hendaklah sesudahnya itu bersembahyang sunnah empat rakaat." (Riwayat Muslim)
5 Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak bersembahyang sesudah Jum'ah sehingga pulang, kemudian beliau s.a.w. bersembahyang dua rakaat di rumahnya." (Riwayat Muslim)
5 Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak bersembahyang sesudah Jum'ah sehingga pulang, kemudian beliau s.a.w. bersembahyang dua rakaat di rumahnya." (Riwayat Muslim)
Shalat Ied
1.) Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Dari Thariq bin Syihab ra. ia berkata: Orang yang pertama berkhutbah pada hari raya sebelum salat Ied adalah Marwan. Ada seseorang yang berdiri mengatakan: Salat Ied itu sebelum khutbah. Marwan menjawab: Telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Said berkata: Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman
Dari Thariq bin Syihab ra. ia berkata: Orang yang pertama berkhutbah pada hari raya sebelum salat Ied adalah Marwan. Ada seseorang yang berdiri mengatakan: Salat Ied itu sebelum khutbah. Marwan menjawab: Telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Said berkata: Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman
5 komentar:
SYUKRON ATAS ARTIKELNYA...
syukran, syukran shbtqu, smg bermanfaat bg kt smua aamien.....
Asslamualaikum,,
ana adytia.
boleh ana minta info ,, dimana ana bisa mendapatkan hadis-hadis sahin tentang tatacara shalat? kalau bisa yang masih ada text arabnya
Aamiin ya Allahku..
izin copy ya
Posting Komentar