Rabu, 07 Desember 2011 - 0 komentar

Perang & Jihad

PERANG

1.)Ibnu umar ra. menerangkan bahwa rasulullah saw bersabda,
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mau bersaksi tiada tuhan kecuali Alloh dan Muhammad adalah rasulullah , mendirikan shalat dan membayar zakat , apabila mereka telah melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan hartanya dariku kecuali ada Haq (hukum islam) sedangkan hisab mereka terserah kepada Allah swt' (HR bukhari dan muslim)

2. Dari abu hurairah ra. ia berkata sesungguhnya rasulullah saw ketika perang khaibar bersabda; 'Aku benar-benar akan menyerahkan panji ini kepada seseorang  yang mencintai Alloh dan rasul-Nya dan Alloh akan memberikan kemenangan melalui tangannya ,Umar Ra berkata saya tidak begitu antusia menjadi pemimpin kecuali hari ini, Maka saya menampakan diri dengan harapan supaya dipanggil oleh nabi; akan tetapi rasulullah saw memamnggil ali bin abi thalib dan menyerahkan panji itu itu kepadanya seraya bersabda" Majulah kedepan dan jangan lah menoleh kebelakang sebelum Alloh memberi kemenangan kepadamu" Kemudian ali melanggkah beberapa langgah lalu berhenti ? Beliau menjawab " perangilah mereka ,sehingga mereka mau bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Alloh dan ssungguhnya muhammah adalah utusan Alloh, apabila mereka telah bersaksi berarti terpelihara harta dandarah mereka kecuali denganhaknya , adapun mengenai perhitungan amal mereka terserah kepada Alloh (HR Muslim)"
3.) Dari anas ra. ia berkata; pamannya anas bin an nadhir ra  tidak mengikuti perang bada ia mengaku; wahai rasulullah sesungguhnya saya tidak bisa mengikuti awal peperangan melawan orang -orang musyrik. seandainya Allah menakdirkan saya untuk bisa mengikuti peperangan melawan orang-orang musyrik niscaya Alloha benar-benar akan melihat apa yang saya perbuat"ketika perang uhud kaum muslimin banyak yang melarikan diri , dia berkata " ya Alloh saya mohon maaf kepada-Mu darii apa yang dilakukan oleh kawan-kawanku, dimana mereka banyak yang melarikan diri dan musyrik' kemudian dia maju dan menghampiri sa'ad bin mu'adz seraya berkata; Wahai saad bin muadz  demi tuhannya ka;bah sesungguhnya saya mencium bau surga dekat uhud " sa'ad berkata wahai rasulullah saya tidak sanggup berbuat  seperti apayang diperbuatnya m ana berkata; setelah perangh uihun saya menemukan pada dirinya delapan puluh lebih luka pedang, satu tikaman tombak dan satu tusukan panah, kemai menemukannya sudah terbunuh dan dicincang oleh orang-orang  musyrik sehingga tidak ada satupun orang yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya dengan mengamati jari-jemarinya, kemudian anas berkata kami meyakini  bahwa ayat yang artinya " orang-orang yang menepati terhadap  apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh, itu diturunkan berhubungan dengan peristiwa orang-orang mukmin seperti anas bin nadhir ini (HR Muslim)

4. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar: "Nescayalah bendera ini akan kuberikan kepada seseorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya, Allah akan membebaskan - beberapa benteng musuh - atas kedua tangannya." Umar r.a. berkata: "Saya tidak menginginkan gairah  - kepemimpinan di medan perang - melainkan pada hari itu belaka kemudian saya bersikap untuk menonjolkan diri pada Nabi s.a.w. dengan harapan agar saya dipanggil untuk memegang bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. memanggil Ali bin Abu Thalib r.a., lalu memberikan bendera tadi padanya dan beliau s.a.w. bersabda:
"Berjalanlah dan jangan menoleh-noleh lagi sehingga Allah akan membebaskan - benteng-benteng musuh - atasmu."
Ali berjalan beberapa langkah kemudian berhenti dan tidak menoleh, kemudian berteriak:
"Ya Rasulullah, atas dasar apakah saya akan memerangi para manusia?" Rasulullah s.a.w. menjawab:
"Perangilah mereka sehingga mereka suka menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahawasanya Muhammad adalah pesuruh Allah. Apabila orang itu telah berbuat demikian, maka tercegahlah mereka itu daripadamu, baik darah dan harta mereka, melainkan dengan haknya, sedang hisab mereka itu adalah tergantung pada Allah." (Riwayat Muslim)
5. Dari Abul Abbas iaitu Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar: "Nescayalah saya akan memberikan bendera ini esok hari kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan di atas kedua tangannya. Ia mencintai Allah dan RasulNya dan ia juga dicintai Allah dan RasulNya."
Malam harinya orang-orang - para sahabat - sama bercakap-cakap berbisik-bisik, siapa di antara mereka yang akan diberi bendera itu. Setelah pagi hari menjelma, orang-orang sama pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. semuanya mengharapkan agar supaya bendera itu diberikan padanya. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Di manakah Ali bin Abu Thalib?" Kepada beliau dikatakan: "Ya Rasulullah, ia sakit kedua matanya." Beliau bersabda lagi: "Bawalah ia ke mari." Ali didatangkan di hadapan beliau s.a.w. kemudian Rasulullah s.a.w. berludah ke kedua matanya dan mendoakan untuk kesembuhannya, lalu ia pun sembuhlah - kedua matanya, seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Selanjutnya beliau s.a.w. memberikan bendera itu padanya. Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?" Beliau s.a.w. menjawab: "Berjalanlah perlahan-lahan - tidak tergesa-gesa, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. Demi Allah, nescayalah jikalau Allah memberikan petunjuk dengan sebab usahamu akan seseorang - satu orang saja, maka hal itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta-unta yang merah-merah - kiasan harta yang amat dicintai oleh bangsa Arab." (Muttafaq 'alaih)

6. Dari Abul Fadhl yaitu al-Abbas bin Abdul Muththalib r.a., katanya: "Saya menyaksikan pada hari peperangan Hunain bersama Rasulullah s.a.w. Saya dan Abu Sufyan bin al-Harits bin Abdul Muththalib senantiasa tetap mengawani Rasulullah s.a.w. itu. Jadi kita tidak pernah berpisah dengannya. Rasulullah s.a.w. menaiki seekor baghal - sebangsa keldai, miliknya sendiri yang putih warnanya. Setelah kaum Muslimin dan kaum musyrikin bertemu, lalu kaum Muslimin sama menyingkir ke belakang mengundurkan diri. Mulailah Rasulullah s.a.w. melarikan baghalnya menuju ke muka orang-orang kafir, sedang saya memegang kendali baghalnya, RasuluIlah s.a.w., yang saya tahan-tahanlah kendalinya itu agar tidak terlampau cepat larinya. Abu Sufyan memegang sanggurdi Rasulullah s.a.w.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Abbas, panggillah orang-orang yang mengikut Bai'atur Ridhwan di Samurah dulu." Al-Abbas berkata dan ia adalah seorang lelaki yang keras sekali suaranya: "Saya berseru dengan sekeras-keras suara saya: "Mana orang-orang yang ikut berbai'at di Samurah dulu." Maka demi Allah, seolah-olah penerimaan mereka ketika mendengar suara saya itu adalah bagaikan lembu yang menerima dengan senang hati akan anak-anaknya. Mereka berkata: "Ya labbaik, ya labbaik - ertinya: Kita akan datang." Seterusnya mereka itu lalu berperang berhadap- hadapan dengan orang-orang kafir. Ada pun undangan yang disampaikan kepada kaum Anshar ialah mereka berkata: "Hai seluruh kaum Anshar, hai seluruh kaum Anshar." Seterusnya terbataslah undangan itu kepada keluarga al-Harits bin al-Khazraj. Rasulullah s.a.w. yang di waktu itu sedang menaiki baghalnya melihat kepada jalannya peperangan itu sebagai seorang yang merasa terlampau lama saatnya pertempuran tadi. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Inilah saatnya berkecamuknya peperangan yang sedahsyat- dahsyatnya." Seterusnya Rasulullah s.a.w. lalu mengambil beberapa batu kerikil kemudian melemparkannya pada muka-muka kaum kafirin itu, terus berkata: "Hancur leburlah mereka semua demi Tuhannya Muhammad." Saya mulai memperhatikan suasana-nya tiba-tiba peperangan itu berlangsung terus sebagaimana keadaannya yang saya saksikan itu. Tetapi demi Allah, tiada lain hanyalah lemparan Rasulullah s.a.w. dengan kerikil-kerikil itu - yang menyebabkan suasana berubah sama sekali. Akhirnya sedikit demi sedikit, tidak henti-hentinya saya melihat bahawa kekuatan mereka menjadi lemah dan perkara mereka pun membelakang - yakni bahawa mereka kalah dalam keadaan yang hina-dina." (Riwayat Muslim)

7.Dari ibnu umar , ia berkata," Saya telah mengajukan diri untuk menjadi tentara pada peperangan uhud, sedangkan saya waktu itu berumur 14 tahun, tidak diterima rasulullah saw. pada waktu peperangan khandaq saya mengajukan diri pula, sedangkan waktu itu saya sudah berumur 15 tahun . saya diterima rasulullah saw, menjadi tentara (Riwayat bukhari dan Muslim)

8.Dari ibnu umar,Sesungguhnya  nabi saw telah memeriksa pada salah satu peperangannya, beliau mendapati seorang perempuan terbunuh. maka beliau tidak membenarkan membunuh perempuan dan anak-anak (riwayat bukhari dan muslim)

JIHAD
1. Dari Abu Musa, yakni Abdullah bin Qais al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya perihal seseorang yang berperang dengan tujuan menunjukkan keberanian, ada lagi yang berperang dengan tujuan kesombongan - ada yang ertinya kebencian - ada pula yang berperang dengan tujuan pameran - menunjukkan pada orang-orang lain kerana ingin berpamer. Manakah di antara semua itu yang termasuk dalam jihad fi- sabilillah?
Rasulullah s.a.w. menjawab:"Barangsiapa yang berperang dengan tujuan agar kalimat Allah - Agama Islam - itulah yang luhur, maka ia disebut jihad fi-sabilillah." (Muttafaq 'alaih)

0 komentar:

Posting Komentar